shovius syavieq

Diposting Senin, 30 Oktober 2023

1t

INTJ

8

7

Aku juga pernah berada di posisi yang sama 😁

Kalah mahar adalah istilah yang sangat pedih buatku. Mungkin karena kami dulu hanya dekat saja, HTSan cukup lama, bapaknya dia pun dekat juga denganku. Mungkin aku terlalu berharap karena dia pernah bilang "nanti kamu nikahnya sama aku aja ya" jadi aku sudah seneg duluan. Dia tau kalau aku suka banget sama dia, aku sempet bilang juga sih. Runtang-runtung ke sana ke mari sering bareng, bikin tugas bareng, begadang bareng, dll barengan juga. Tapi semua berubah sejak ada fitnah yang membuat masalah dengan keluargaku yang membuatku sampai sakit psikis. Kalau saja aku bisa menghiraukan masalah yang dihadapi keluargaku aku mungkin tidak akan sakit, tidak akan kehilangan teman juga. Tapi ya gitu lah, anak laki tidak akan diam kalau keluarganya diusik. Tapi ternyata semua sudah mereka tata rapi agar kami tidak sanggup melawan, makanya aku sampe sakit. Dia juga sering telpon aku waktu aku sakit dulu, support aku juga sampe bilang "buruan sembuhin, biar bisa ketemuan lagi, bapak sama ibu juga pengin ketemu lagi." Tapi ya mungkin karena aku dulu belum kuat bangkit, jadi kuliahku pun sampai harus terlepas, teman semua juga masing-masing sibuk, dan dia pun makin jarang kontak. Suatu hari pun ada kabar kalau dia dilamar, aku yang masih berusaha bangkit dan sudah bisa berjalan dan naek sepeda pun jadi lemes lagi, jadi kayak lumpuh lagi. Jadi kelanjutannya bisa diperkirakan sendiri lah hehehe. Mahar yang diberikan ke dia pun juga fantastis loh, jadi dapet tiket emas ke hati keluarganya dia. Memang anak laki harus ditempa segininya agar di masa depan bisa jadi bapak yang cukup buat melindungi keluarganya. Semoga dia di sana akan selalu dilindungi dengan kebahagiaan dan keharmonisan dengan keluarganya. Selama ini dia masih bagaikan bintang yang bersinar paling terang (matahari) sedangkan aku hanyalan alat untuk memantulkan sinarnya (bulan) di saat dia beristirahat. Kini aku sadar harus menjadi sumber cahaya untukku sendiri, agar bisa terus bersinar. Cuma, kalau memulai dari sekarang nampaknya sulit sekali, umur sudah hampir 30 tahun, keadaan ekonomi masih terpuruk, penyakit kadang masih kambuh, tapi biarlah, pasti akan bertemu dengan bidadari yang mendampingiku, (entah di alam ini atau di alam nanti). Goodluck buat semua, maaf tulisanku kepanjangan dan ada yang aku tutupi jadi kurang jelas, terimakasih sudah membaca. Kalian luar biasa. 😁👍