Boo

Kami berdiri untuk cinta.

© 2024 Boo Enterprises, Inc.

Lis ✨
Lis ✨

1b

ENTP

Aries

7
8

Pacaran atau nikah?

Pertanyaan ini terlintas aja gitu dipikiran. Kalo aku pribadi, aku berfokus pada nikah dibandingkan pacaran. Karena aku gak mau buang waktu. Terus juga, biar lebih bebas aja sih. Jadi gak terfokus pada satu pilihan aja. Aku udah merasa cukup dalam mempelajari bagaimana mencintai seseorang dan mengetahui rasanya dicintai. Urusan mengenali lawan jenis mah seperlunya. Dan aku berserah diri sama Allah, bagaimana hasilnya nanti. Jadi sembari menunggu, aku fokus dengan masa muda aku. Di masa sekarang akan menjadi masalalu, kalo aku sia-siakan nanti di masa depan aku gak akan bisa balik ke masa sekarang. Ini udah menjadi kebiasaan ku semasa SMP, gak sia-siakan soal waktu saat sekolah, makanya aku kritis pandangannya. Tambah lagi, kalo naikkan value bakal ke magnet orang yang setara. Aku sadar diri, sekarang belum menjadi versi terbaik, karena harus banyak belajar terutama mempersiapkan diri untuk ke jenjang yang lebih serius. Ada banyak hal yang masih belum aku capai. Jadi aku lebih banyak memperluas relasi semua gender dan berpetualang pada banyaknya pengetahuan. Terus semisal yang ku inginkan diatas terkendala karena ada cowok yang suka sama aku nih. Dia mau pacaran. Aku mikir lah, dia punya potensi gak, buat tumbuh bersama? (aku punya pandangan waktu adalah pertumbuhan. Aku tipe yang gak masalah kalo pertumbuhan dalam diri tiap harinya cuma 0,01% aku tetap menghargainya.) Apa yang membuat aku harus menerima dia di kehidupan ku? (review tentang org itu) Terus bertanya pada pikiran dan hati dalam mengambil keputusan. Kalo keduanya sepakat, yaudah kasih keputusan dan sampaikan ke orangnya langsung. Ya, soal pacaran tuh aku punya pemikiran, hal itu gak menentukan keseriusan seseorang. Jadi aku ada memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Karena aku punya pengalaman dan aku belajar dari pengalaman. Anggap aja aku nerima dia nih, aku bakal sadar dua kemungkinan, dia bisa menjadi pendamping hidup atau pembelajaran hidup lagi. Selama aku mengambil keputusan apapun itu, aku gak pernah menyesali nya. Karena aku sudah mengusahakan yang terbaik dengan pandangan objektif dari logika dan perasaan. Melakukan hal itu dengan menunjukkan ketulusan. Apabila hasilnya tidak sesuai, aku gak menyesal. Pada akhirnya apa yang aku usahakan akan berbalik suatu hari nanti. Ini bukan bualan, aku sudah mempelajari dan benar-benar mendapatkan buktinya. Aku lebih suka mengambil keputusan dan berfokus pada proses dibandingkan memikirkan bagaimana hasil akhir yang belum pasti itu. Soal ambil keputusan aku pernah mengambil keputusan dengan pemikiran cepat. Dan hasilnya langsung tepat. Cara nya tuh percaya diri dan yakin aja. Kalo diri sendiri bisa menghadapi berbagai resiko dan mempelajarinya. Sering improvisasi juga dari apa yang sedang terjadi. Gak heran keputusan ku berjalan baik. Aku gak pernah ambil ekspektasi atau mikirin hasil sih. Jadi fokus memulai dan menikmati proses. Saat mengetahui keputusan tepat, aku jadi mikir apa ini karena dominan Ne di mbti ya? Terkadang emang muncul aja intuisi ngerasa 'oh ini gak baik deh', 'kyknya gini deh'. Tapi keren njirr, seakan aku bisa nebak hasilnya dri awal modal ngelihat hal-hal diluar aja. Oke balik lg ke topik. Ya, disini aku lebih fleksibel sih. Karena apa yang direncanakan terkadang gak sesuai. Pada intinya bagaimanapun nanti, apakah aku akan berpacaran lagi atau hanya berfokus pada diri sendiri?

8

4

Komentar

Writing Komunitas

Komunitas writing, obrolan, dan diskusi.

GABUNG SEKARANG

733 rb JIWA

terbaik
baru
Raka
Raka

1b

ENFP

Virgo

Biasanya cuma like langsung scroll tanpa baca, tapi kaya magnet yg meminta suruh baca semua. Alhasil udh dibaca sampai habis 1x. Keren sih punya pemikiran kaya gt, usaha hasil belakangan. Jadi rasa khawatir pun hilang karena udh tawakal.

0

0

Balas

Bertemu Orang Baru

20.000.000+ UNDUHAN

GABUNG SEKARANG