Boo

Kami berdiri untuk cinta.

© 2024 Boo Enterprises, Inc.

Dhe
Dhe

10b

ENFP

Sagittarius

Kisah kasih tak sampai

Suatu hari saat aku perjalanan pulang tapi bukan pulang kerumah, hari itu tanggal merah kebetulan ortu sekeluarga kecilku ada waktu free untuk jalan-jalan bersama. Saat itu aku ijin dengan bos aku buat jalan-jalan Alhamdulillah beliau mengizinkan aku yang penting jam 4 sore kalau bisa udah di tempat kerja lagi. Pagi-pagi sekali aku bersiap-siap untuk menuju terminal bus, aku order ojek online untuk sampai ke terminal tersebut karena memang susah dijangkau oleh angkutan umum. Sebetulnya baru 3 hari yang lalu aku pulang ke rumah, tapi melihat kondisi emosi dan mentalku yang belum stabil ibu aku sangat pengertian sekali untuk menghibur perasaan ku yang saat itu sedang tidak baik-baik saja. Meskipun saat ditelvon aku selalu bilang aku tidak apa-apa buk, aku baik-baik saja bahkan aku menjawab dengan ketawa agar ibu yakin bahwa aku memang baik baik saja dan justru aku yang berusaha menenangkan ibu aku yang tiba-tiba menangisi ku. "Ya Allah mbk, ibu gak ikhlas anak ibu disakiti seperti ini sama keluarga sana. Perasaan ibu gak pernah menyakiti atau mempermainkan laki-laki, padahal dia juga orang pertama dihidupmu" sebetulnya aku sudah bertunangan kurang lebih 9 bulan yang lalu, memang dia orang pertama yang aku panggil sayang dalam hal ini menerima cinta laki-laki dengan syarat aku hanya mau Kalau serius, tidak mau jika hanya berpacaran tapi tidak berujung pernikahan. Alhasil dalam percintaan aku sangat tidak berpengalaman, bagaimana cara menilai apakah orang tersebut benar - bener baik dan tulus denganku ataukah tidak. Melanjutkan perjalanan ku ke terminal ternyata bis menuju Jepara masih setengah jam lagi, jadi aku berfikir untuk membeli gorengan dan es terlebih dahulu dipinggir jalan. Sambil menunggu aku memakan gorenganku dan nasi bakar yang aku beli diperjalanan tadi terlebih dahulu sampai akhirnya bapak kenek bus tersebut mengucapkan "Jepara-jepara-jepara Yo Jepara-jepara" kira-kira begitu aku akhirnya menyelesaikan makanku lalu menaiki bus tersebut. Aku memilih didepan sebelah supir nomor 2 karena kadang aku suka mabuk perjalanan klw ditengah". Awalnya aku biasa saja sampai akhirnya aku mendengar lagu "walau menangis pilu hati ini... Sayangku akan tetap abadi.... Sampai akhir masa kau kunanti... Hanya kau yang aku sayangi....dst" intinya lagu-lagu dari penyanyi tersebut yang dibunyikan di dalam bus. Sambil melihat ke arah kaca kebetulan aku duduk sendirian, rasa sesak didalam dadaku saat itu juga karena mengingat seseorang. Dalam fikiranku apakah kata-kata ibunya kemarin mengisyaratkan kalau hubungan kita sudah berakhir, dan ditambah dengan perubahan sikapnya beberapa bulan ini. Sangat jelas kuingat "mbok Yo dicolke alon-alon Nang" ucapan ibunya dia saat aku main kerumahnya "lohh ijeh berhubungan" sering kali ngucap seperti itu saat aku menjenguk bapaknya saat masih hidup atau "gara-gara setelah datang ke rumahmu bapak tiba-tiba sakit sampai akhirnya meninggal"🥺 dan masih banyak lagi yang diucapkan oleh ibunya yang seketika itu menghujam jantungku, seketika rasanya hidup seperti mengambang tak karu-karuan rasanya. Tiba-tiba bapak kenek mendekatiku dan bertanya "kamu kenapa nduk kog awet mau tak wasi koyo sedih ngunu" seketika itu air mataku tak terbendung lagi karena udah nggak kuat buat menahannya, aku menangis sambil sesenggukan "kenapa? Cerita-cerita sini siapa tau bisa kasih solusi" tambah bapak tersebut yang semakin membuat ku tak bisa berkata apa-apa lagi. "Hidup itu harus tetap berlanjut, apapun yang terjadi di masa lalu apapun yang membuat kita tidak enak kemarin hari harus dilupakan, masa depan masih panjang" tambah nya lagi. "Bro ndi jaluk tisumu Iki Lo penumpang mu Ono sing lagi nangis sedih koyok e kog perkoro percintaan" tebak bapak tersebut sudah seperti dukun saja menebak-nebak ya meskipun memang benar. "Tak sawang-sawang rodo mirip Ani kog bareng dibuka maskere" mereka melanjutkan percakapan nya sendiri "piye-piye bro keno opo jare" jawab pak supir "Iki Ono cewek sing perlu dibahagiakan" jawab pak kenek asal-asalan sambil bercanda menghiburku "Angger nangis gapopo sampe lego atine mengko lagi cerito" aku tidak menjawab apa-apa karena masih sesenggukan sambil mengambil tisu yang diberikan bapak kenek tersebut. "Hiyo awet mau tak sawang-sawang Seko Buri kog madep jendelo terus karo rodo sendu" "Kue nangis perkoro Opo nduk? Keluarga Ono sing loro? Tah Ono keluarga sing meninggal?" Aku hanya geleng-geleng kepala "Lah opo goro-goro wong lanang?" Aku mengangguk isyarat mengiyakan kata-katanya "Lohh kan wis tak bedek, lah geneo pacarmu kog sampe mbok tangisi wonge selingkuh?" "Mboten" akhirnya aku udah bisa ngomong "terus geneo, sampe mbok rewangi nangis. Wong lanang nak ancen apik kanggo awakmu gak bakal gawe kue nangis nduk" "Mboten pak, kita boten direstui" "Lohh sopo sing gak ngerestui? Wong tuamu Tah wong tuane de'e? Nak ancen sayang yow mesti berjuang nak perkoro alasan restu he'e Ra brow" "Mboten ngoten tiange sampun Nate mekso sampe akhir e kita tunangan" sambil aku nunjukin cincin yang masih aku pakai dijari manis ku. Aku masih berusaha membela dirinya dihadapan orang lain saat itu, meskipun aku sakit ketika sadar saat aku di omongin ibu nya hal-hal yang menyakitkan dia hanya diam saja tak membelaku atau sekedar menjadi penengah agar tidak terasa aku dihakimi sendiri🥺. "Lah kog ijeh mbok tangisi?" Sebenarnya aku nggak pengen cerita tapi saat itu hatiku benar-benar yang sedih banget siapa tau aku bisa mendapatkan solusi atas masalah ku. "Setelah tunangan tiba tiba bapaknya sakit sampai akhirnya meninggal dunia 2 bulan lalu" "Owalah lah ibu ne nyalahke nak goro-goro pertunangan kui?" Aku hanya mengangguk Malahan tiba tiba bapak sopirnya memberikan dalil buat ceramahin aku yang intinya jodoh pati rejeki Ki wis garise Gusti Allah, kog ibu ne nyalahke takdir kui Podo Karo ogak terimo Karo takdir e Gusti Allah "hla kui wong ndi nduk, jal ngomong nawane aku iso bantu" "tiang kota sebelah timur pak" jawabku "walah cedak, piye ayok sesok parani omahe tak bantu nyelesekke masalahmu kui, marai Dino Iki Yo gak iso wong aku narek" "lah kue piye nduk ijeh seneng PO nggak Karo wonge" "nggih pripun tiange pacar pertama sekaligus tunangan nak sayang nggih sampun sayang banget" "medotke wong seneng kih doso nduk, omahmu ngendi, ayo sesok tak kancani" "Kula Welahan mawon pak" jawabku "hla kog medun tanggul arep ketemuan? Backstreet?" "Mboten Kula Ajeng Ten degega Kalih keluarga mumpung liburan" "oh Yo wis angger sing ati-ati, sesok aku jam 7 tekan Welahan nak Sido angger Melu bis ku disik jam 7 yo" aku hanya diam karena memang aq hanya setengah hari ini saja kembali ke tempat kerja. Dan mengingat sikapnya sepertinya memang sudah tidak seperti dulu lagi rasanya seolah olah seperti menjelaskan kita sudah berakhir. Alhamdulillah setelah itu agak lega rasanya karena mendapat sedikit pencerahan dari bapak supir bus bahwa takdir kui gawene Gusti Allah, ogak kog malah nyalahke makhluk e sing gak ngerti opo-opo. Terimakasih bapak sudah perhatian disaat kondisiku yang seperti itu walaupun aku sudah bersembunyi dibalik maskerku ternyata mereka tau jika ada orang yang sedang tidak baik-baik saja. Lanjut part 2 Ini hanya cerita, mohon maaf jika ada kesamaan nama, tempat, alur atau cerita yang seperti ini.

9

2

Komentar

Romance Komunitas

Komunitas romance, obrolan, dan diskusi.

GABUNG SEKARANG

3,3 jt JIWA

terbaik
baru
Alpri
Alpri

10b

ISTJ

Aquarius

4
3

Mending move on lah... Sakit bikin rambut rontok bikin muka kusut nggak selera hidup , namun apalah daya mgkinitu cara yg maha kuasa menguatkan hatimu, siapa tau ada yg lbh cocok di masa depan :)

0

0

Balas

Danny
Danny

10b

ISTJ

Taurus

5
4

😄😄👍

0

0

Balas

Bertemu Orang Baru

20.000.000+ UNDUHAN

GABUNG SEKARANG