Philosophy Komunitas

Sebenernya bingung mau ngetik apa. Ngetik > hapus > ngetik > hapus, padahal ada banyak sekali yang ingin saya bagikan dan itu terus menumpuk di kepala saya. Anggap saja saya membagikan secarik kertas diary saya namun saya ambil bagian positifnya saja. Tapi belakangan ini saya mulai bisa merasakan kebahagiaan. Entah itu berbagi candaan, membantu mereka yang membutuhkan dorongan mental, atau sekedar memberi suatu hal sepele tapi menimbulkan gelak tawa keceriaan di tiap percakapannya. Itu pun sudah mengembalikan mood saya yang semula begitu GELAP kini mulai menemukan setitik cahanya. Dari sini saya ambil hikmah bahwa kebahagiaan tak harus berupa pasangan/partner, tak juga harus berupa materi, sekedar obrolan ringan dan hadiah kecil saja sudah bisa menularkan rasa senang pada orang lain termasuk saya sendiri. Memang adanya materi bisa memberikan kebahagiaan, namun bila kita hanya merasakannya sendiri, kebahagiaan itu hanyalah sesaat. Dan saya jadi berfikir materi bukanlah segalanya, sebab lambat laun rasanya akan jadi jenuh juga. Saya pun sadar dari semua apa yang saya miliki saat ini bukanlah tolak ukur akan kebahagiaan, itu hanyalah tolak ukur keberhasilan saya dalam mencapai sebuah "goals" serta sejauh mana saya melangkah. Dan sebagai makhluk sosial, tentu kita butuh orang lain untuk menyalurkan kebahagiaan tersebut, bukan untuk ajang pertunjukkan yang berujung pada kecemburuan sosial bahkan menjatuhkan mental orang lain, itu akan membuat kita semakin dijauhi dan apa yang kita punya jadi tak ada harganya sama sekali. Percayalah, setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing. Hanya saja progress yang dilalui tak selalu bersamaan. Dan bukan hak kita pula menjatuhkan seseorang hanya karena mereka tak sepadan dengan kita. Strata kita sama di mata Tuhan. Kita diciptakan dari tanah, maka tak sepatutnya kita bersifat seperti langit. Level kebahagiaan seseorang memang berbeda, jika kita bangga dengan apa yang kita punya, maka tebarkanlah kebahagiaan itu pada orang lain. Bila kita tak bisa membantu secara fisik, maka doronglah mental mereka supaya bisa seperti kita, tularkan tiap kebaikan yang kita punya kepada sesama. Karena dari situ akan timbul sebuah kebahagiaan tersendiri pada diri kita. Tapi ingat, janganlah kita berkespetasi mereka akan memberikan umpan balik dari apa yang kita tanam dari diri mereka. Karena itu hanya akan membuatmu semakin tertekan dan kebahagiaanmu akan sirna begitu saja. Bagikan dan berharaplah yang terbaik untuk mereka. Maka diri kita akan tenang dan kebahagiaan akan selamanya kekal dalam diri kita. 🙂 So, find your happines inside you. Sudahkah kalian bahagia hari ini? 😁